Myers-Briggs Type Indicator atau yang biasa disingkat dengan MBTI adalah sebuah tes kepribadian yang dirancang untuk mengukur preferensi dasar murni psikologis seseorang dalam memandang dunia serta mengambil keputusan.
Nama MBTI diambil langsung dari nama pengembangnya Isabel Briggs Myers dan digunakan sejak 1940. Sebenarnya Isabel tidak sendiri saat mengembangkan MBTI. Bersama ibunya, Katherine Cook Briggs, keduanya terus berusaha mengembangkan tes ini pada masa perang Dunia II (1939-1945).
Tes ini berisi kumpulan pertanyaan seputar perasaan atau tindakan yang biasanya dirasakan atau bahkan dilakukan pada situasi tertentu. Selain itu, psikotes ini juga dibentuk dengan tujuan mengukur kecerdasan individual, bakat, serta tipe kepribadiannya.
Psikotes ini banyak digunakan perusahaan-perusahaan besar untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan sesuai bidang yang dituju. Karena jika tidak dilaksanakan, akan berdampak fatal akibat karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan kepribadian dan kemampuannya.
Selain perusahaan-perusahaan besar, tak sedikit instansi pendidikan menggunakan tes MBTI ini. Sekolah-sekolah yang melakukan tes MBTI terhadap siswanya, bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian setiap siswa.
Dimensi Dasar MBTI
Dalam proses pengembangannya, ibu dan anak ini mengutarakan dua tujuan, yakni:
1. Identifikasi dari dasar preferensi yang tersirat dalam Teori Carl Jung.
2. Identifikasi dan deskripsi dari 16 tipe kepribadian yang merupakan hasil dari interaksi dan preferensi
Selain itu, terdapat empat Dimensi Dasar yang pastinya dimiliki semua manusia sebagai kecendrungan sifatnya.
1. Dimensi Pemusatan Perhatian
Dimensi ini bertugas mengukur bagaimana manusia melakukan interaksi dengan dunia sekitarnya serta cara menyalurkan energi-nya. Dimensi pemusatan perhatian ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni Introvert dan Ekstrovert. Berikut ciri-ciri keduany.
Intovert
• Lebih bersemangat jika menghabiskan waktu sendiri
• Tidak suka menjadi pusat perhatian
• Memikirkan semua ide-idenya dengan matang sebelum melontarkan ke publik
• Menghargai privasi
• Banyak mendengar
• Antusias terhadap diri sendiri
• Minat yang dimiliki sedikit, namun ditekuni dengan sepenuh hati
Ekstrovert
• Lebih bersemangat jika ramai-ramai
• Suka menjadi pusat perhatian
• Menyampaikan ide secara spontan
• Memiliki kepribadian yang gampang ditebak
• Banyak bicara sedikit mendengar
• Antusias terhadap segala hal
• Memiliki minat yang banyak, namun tidak serius
2. Dimensi Sensing dan Intuition
Dimensi ini membahas seputar informasi yang didapat dari luar. Berikut ciri-ciri Sensing dan Intuition.
Sensing
• Percaya data yang dihasilkan
• Mengoptimalkan kelima indera dalam menangkap informasi
• Percaya fakta
• Tertarik akan ide baru yang memiliki aplikasi praktis
• Realistis
• Mengasah kemampuan yang sudah dimiliki sejak dulu
• Teliti
• Menyajikan informasi secara bertahap
• Memiliki orientasi untuk masa sekarang
Intuition
• Sixth sense
• Suka berimajinasi, inspirasi dan memiliki firasat yang kuat
• Lebih condong ke dugaan daripada fakta
• Ide dan konsep yang dimiliki untuk kepentingan pribadi
• Tidak realistis
• Kerap mencoba hal baru dan meninggalkan suasana lama
• Suka membanding-bandingkan
• Menyajikan informasi secara lompat-lompat
• Lebih berorientasi terhadap masa depan
3. Dimensi Thinking dan Feeling
Dimensi yang satu ini fokus terhadap cara membuat dan menyampaikan keputusan atau kesimpulan. Berikut ciri-ciri Thinking dan Feeling.
Thinking
• Objektif dalam menganalisis suatu permasalahan
• Logis, adil, serta menilai dari kelayakan
• Melihat kekurangan, cenderung kritis
• Terlihat seperti tidak memiliki hati, tidak peka, serta tidak peduli
• Percaya dengan feeling apabila hal tersebut logis
• Dimotivasi oleh keinginan untuk berprestasi
Feeling
• Melihat ke depan, mempertimbangkan efek tindakan pada orang lain
• Mementingkan empati dan harmonis, melihat pengecualian dalam suatu aturan
• Menyenangkan orang lain, mudah untuk mengapresiasi
• Terlihat terlalu emosional, tidak logis, dan lemah
• Percaya dengan feeling
• Dimotivasi oleh keinginan untuk diapresiasi
4. Dimensi Judging dan Perceiving
Dimensi yang terakhir berbicara seputar pola hidup seseorang, baik yang terstruktur maupun tidak. Berikut ciri-ciri Judging dan Preceiving.
Judging
• Orang yang terstruktur dan teratur
• Paling tenang setelah keputusan sudah dibuat
• Memiliki 'etos kerja', yaitu berprinsip kerja dulu, bermain kemudian
• Menetapkan tujuan, yaitu upaya mencapai suatu dengan dengan tepat waktu
• Lebih suka mengetahui apa yang sedang dihadapi
• Berorientasi pada "hasil"
• Mendapat kepuasan setelah menyelesaikan tugas
• Melihat waktu sebagai hal yang terbatas
Preceiving
• Orang yang fleksibel
• Memiliki pilihan hidup yang terbuka
• Memiliki "play ethic", yaitu berprinsip menikmati sekarang, selesaikan pekerjaan nanti
• Mengubah tujuan saat informasi baru tersedia
• Suka beradaptasi terhadap situasi yang baru
• Berorientasi pada "proses", yaitu bagaimana suatu tugas itu diselesaikan (cara)
• Mendapat kepuasan dari memulai suatu hal
• Melihat waktu sebagai hal yang dapat diperbaharui
Jenis MBTI
Dari keempat dimensi dasar tersebut, MBTI dibagi menjadi 16 jenis kombinasi kepribadian. Berikut kombinasi kepribadian tersebut.
1. ESTJ: Extrovert, Sensing, Thinking, Judging
2. ENTJ : Extrovert, Intuition, Thinking, Judging
3. ESFJ : Extrovert, Sensing, Feeling, Judging
4. ENFJ : Extrovert, Intuition, Feeling, Judging
5. ESTP : Extrovert, Sensing, Thinking, Perceiving
6. ENTP : Extrovert, Intuition, Thinking, Perceiving
7. ESFP : Extrovert, Sensing, Feeling, Perceiving
8. ENFP : Extrovert, Intuition, Feeling, Perceiving
9. INFP : Introvert, Intuition, Feeling, Perceiving
10. ISFP : Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving
11. INTP : Introvert, Intuition, Thinking, Perceiving
12. ISTP : Introvert, Sensing, Thinking, Perceiving
13. INFJ : Introvert, Intuition, Feeling, Judging
14. ISFJ : Introvert, Sensing, Feeling, Judging
15. INTJ: Introvert, Intuition, Thinking, Judging
16. ISTJ : Introvert, Sensing, Thinking, Judging
Dari semua penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Myers-Briggs Type Indicator atau MBTI tergolong tes psikotes yang kurang akurat. Hal disebabkan oleh tidak adanya reliabilitas dan tidak sahih-nya hasil yang didapatkan.
Dan jika dilakukan tes berulang kali kepada individu yang sama, maka hasil yang diberikan tidak konsisten.
Komentar
Posting Komentar